Monday, March 26, 2012

PIE: Tips, Trial and Error



Pengen bikin pie tapi takut gagal? Gimana kalo kulit pie-nya keras? Atau malah terlalu rapuh? Kalo menciut setelah keluar dari oven?

Anda tidak sendiri ;) Itu fenomena yang biasa dialami para baker pemula seperti saya ^^ Kabar baiknya adalah, kesalahan separah apa pun dalam membuat kue, tetap bisa dimakan kok, kecuali gosong ya.. hehe..

Jujur aja, beberapa artikel tips yang pernah saya baca terdengar menyeramkan dan malah makin bikin angka takut gagal meningkat drastis, wuuzz… dan sukses menciutkan niat *__*" Hingga akhirnya, saking penasarannya saya nekadz bikin juga walaupun hasil akhirnya bisa ditebak, pie-nya gendut-gendut sodara-sodara! :D

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, saya mau share beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pie supaya Anda terhindar dari kutukan pie gendut, pie ciut, pie keras, pie rapuh, dkk itu, dan makin pe-de untuk mencoba membuatnya sendiri.

Katanya, jangan mengaduk adonan pie dengan tangan, gunakan selalu pisau pastry. Atau, kulit pie Anda akan keras.

Saya termasuk beginner baker yang beraliran “fast and fancy”, maksudnya pengennya cepet tapi hasilnya bisa lebih fancy dari yang biasa. Cukup ‘sotoy’ memang :D padahal maksud aslinya sih gak mo ribet! Ini salah satu peraturan yang berhasil bikin saya menunda keinginan bikin pie cukup lama hanya karena gak punya pisau pastry. Penampakan aslinya aja belum pernah liat kok waktu itu, hehe.. Padahal katanya dengan dua bilah pisau atau dengan garpu juga bisa, tapi sok kepengen perfect (baca: menghindari resiko gagal) makanya sok mau pake alat yang memang dilahirkan untuk itu, khusus!

Maka dengan pasrahnya saya nurut aja sama peraturan di atas tanpa nyari tau lebih jauh lagi faktor “why not”-nya sambil menunggu kesempatan ke toko alat kue untuk beli pisau itu. Tapi begitu liat ibu Sisca Soewitomo di acara masaknya, beliau asyik aja tuh ngaduk adonan pie pake tangan. Dengan catatan, hanya gunakan jari-jari tangan saja ketika mengaduk dan bukan dengan telapak tangan karena suhu telapak tangan kita bisa membuat margarin atau mentega yang beku menjadi cepat meleleh. Justru potongan mentega atau margarin yang dibiarkan masih berbulir itulah yang bisa membuat rasa pie jadi nge-prul! :) So, bubye pisau pastry, aku akan tetap membuat pie tanpamu! ;p

Katanya, aduk bahan hingga kalis.

What? Bukankah kalimat ini hanya ada di resep-resep roti, donat, pizza dan teman-temannya? Kalau pemahaman Anda sama seperti saya dalam mengartikan kata “kalis” yang biasanya disandingkan dengan kata “elastis”, maka Selamat, Anda akan mendapatkan kulit pie yang 3x lebih ciut dari penampakannya sebelum masuk oven, dijamin! :D

Ternyata maksud “kalis” disini adalah, sampai adonan bisa menyatu saja dan bisa dibentuk bola, lalu bungkus dengan plastik dan simpan dilemari es selama kurang lebih 30 menit. Konon, proses pendinginan ini bisa membuat tekstur kulit pie menjadi lebih renyah ;) Jangan mengaduknya terlalu lama. Biarkan jika adonan terlihat tidak tercampur rata dan sempurna. Hampir sama dengan aturan bikin muffin, makin tidak rata makin bagus hasilnya ;) CMIIW

Tusuk-tusuk adonan dengan garpu.

Menusuk dasar adonan kulit pie pada cetakannya sebelum masuk oven sangat penting agar tekanan suhu dalam oven dapat dialirkan lewat lubang-lubang kecil itu sehingga tidak memaksa adonan menggelendut di bagian dasar :) .
Beberapa resep ada juga yang menyarankan untuk menaruh beras atau butiran lain seperti kacang hijau atau kacang kedelai diatas adonan pie yang siap dipanggang sebagai pemberat pada kulit pie yang sebelumnya sudah dialasi dengan kertas roti atau parchment paper. Tujuannya sama, memberi tekanan pada kulit pie agar dasar kulitnya tidak menggelembung.

Ambil adonan secukupnya dan lekatkan pada cetakan sambil ditekan-tekan.
Yup, secukupnya. Saya ulangi, secukupnya saja. Dulu saya agak menganggap remeh kata ini dan akhirnya saya mendapatkan kulit pie yang benar-benar chubby sampai tak ada tempat untuk adonan isinya, haha.. Untuk memudahkan, gunakan cetakan berbentuk ring bulat yang khusus untuk mencetak kulit pie. Dulu sebelum punya alat ini, saya mencetaknya pake mulut gelas atau mangkuk kecil yang diameternya lebih lebar dari ukuran cetakan pienya. Jadi, jangan biarkan keterbatasan alat mengganjal niat bikin pienya ya ;)

Panggang dulu kulit pie hingga setengah matang.

Ini berlaku untuk pie dengan isian ‘basah’ seperti campuran susu dan telur pada pie susu atau varian pie gurih lainnya (Anda bisa temukan resep pie gurih di sini seperti pie bayam kornet, pie tuna jagung mayo, atau pie sosis saus keju). Tapi ada juga resep pie dengan isian serupa yang menyebutkan agar isiannya langsung dituang pada kulit pie yg belum dipanggang lalu dimatangkan bersama-sama dengan isiannya sekaligus. Perbedaannya tentu akan tampak pada hasil akhirnya. Pie yang langsung dimatangkan dengan isiannya akan cenderung lebih ‘basah’ dan tekstur kulitnya lembut. Kalau saya, lebih suka memanggangnya dulu setengah matang – bahkan 80% matang – untuk menghasilkan tekstur pie yang renyah diluar, lembut didalam ;)

Pada resep pie dengan isian yang sudah matang seperti vla dan buah, adonan kulitnya tentu harus dimatangkan dulu hingga kuning kecoklatan, didinginkan hingga suhu ruang, barulah diberi isian seperti vla dan buah. Beberapa resep pie gurih juga ada yang kulitnya dipanggang hingga matang dulu lalu isiannya dimasak terpisah dari kulitnya (biasanya ditumis), jadi siap dituang kedalam kulit pie yang sudah matang tersebut dan langsung dihidangkan. Resep ini tentu lebih mudah karena proses pemanggangan hanya dilakukan satu kali. Hanya saja, isiannya tampak tidak menyatu dengan kulitnya seperti pada jenis isian yang dipanggang karena kulit pienya difungsikan sebagai ‘mangkuk’ yang bisa dimakan :). Jadi, jangan lupa siapkan tissue kalau gak mau kejatuhan isiannya ya ;)

Nah, gak ada alasan lagi kan untuk takut mencoba membuat pie sendiri? Home-made pie, siapa takut?

8 comments:

Yolandha Cannata said...

Thx bngt ya mba dgn tips nya, ak baru aja bikin kue pie, dan hasil nya keras. Sekarang udah tau deh knp kulit pie nya keras. hehehe.

no name said...

Halo mbak Intan.ssya mau tanya, saya sudah bbrp kali bikin kulit pie tapi selalu saja kulitnya tidak bisa halus seperti bergelombang2 kecil. itu kenapa ya mbak? terima kasih

Unknown said...

Terima kasih mba sarannya.. sy brusan trial bikin pie dan hasilnya keras, bantet, ngga crunchy dan warnanya pucat. Minggu dpn sy coba lagi. Tp aduk pake alat.

Rifa Atul Mahmuda said...

Mba kalau kulit pie'Nya menciut setelah di oven apa karna kekurangan tepung ya

Unknown said...

Klo saya knpa y klo bikin pie kulitnua fi mkn lanhdunh pyur pda rapuh

Unknown said...

Mba,knp y klo bkin pie,kulitnya tetep menggelembung wlpun sblm dipanggang,sdh dtusuk2 dengan garpu.apakah dtusuknya kurang banyak? Mohon infonya ya Mba😊. Mksh

Unknown said...

Saya sudah buat bub ,tapi kenapa y isiannya masih agak sedikit basah saat keluar dr oven

Kudill said...

Tusuk2 sampai dasar(berlubang garpu) atau tidak ?